Rabu, 04 Mei 2016

7 INDIKATOR PERTIMBANGAN DALAM PENYUSUNAN RANSUM PAKAN



7 INDIKATOR PERTIMBANGAN
DALAM PENYUSUNAN RANSUM PAKAN
Oleh :
Hery Susanto, SP
THL TBPP BP3K Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar




Hampir semua kegiatan dalam menjalankan bisnis, goal yang ingin dicapai adalah mnedapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, tanpa kecuali dalam agribisnis budidaya ternak. Mengingat dalam budidaya ternak, biaya produksi yang paling besar adalah pemenuhan kebutuhan pakan dimana bisa mencapai 85 % kebutuhan biaya produksi maka perlu strategi yang tepat dalam menyusun ransum pakan bagi ternak.  
Dilihat dari besarnya kebuhan akan biaya pakan, guna mencapai target atau goal yang diinginkan dalam penyusunan ransum pakan ada  7 indikator yang menjadi pertimbang antara lain :
1.        Kandungan Nutrisi / Gizi pakan
Nutrisi yang terkandung dalam pakan berupa kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral sebagai pemasok asupan dalam perkembangan dan pertumbuhan ternak. Semakin tinggi kandungan nutrisi dalam pakan, semakin baik bahan pakan tersebut dalam rangka mencukupi kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bagi tubuh ternak.

2.        Tingkat Kecernaan Pakan
Tingkat kecernaan pakan sangat dibutuhkan ternak dalam proses penyerapan kandungan nutrisi pakan dalam tubuh ternak. Semakin tinggi tingkat kecernaan semakin besar nutrisi pakan yang terserap tubuh ternak.  Pakan dengan kandungan nutrisi yang tinggi, akan tetapi tingkat kecernaan pakan yang rendah, maka nutrisi yang terserap dalam tubuh ternak juga rendah.

3.        Tingkat Kesukaan Pakan
Tingkat kesukaan pakan berpengarus pada jumlah volume pakan yang masuk dalam tubuh ternak. Semakin tinggi kesukaan ternak, semakin tinggi asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh ternak. Walaupun pakan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, tingkat kecernaan yang tinggi, tetapi tidak disukai ternak, maka nutrisi yang terserap dalam tubuh ternak juga rendah.

4.        Volume Pakan
Volume pakan terkait dengan besaran prosentase isi pakan dalam lambung ternak. Ternak yang diberi pakan sudah mencukupi kandungan nutrisi, akan tetapi dengan volume yang rendah, ternak tetap tidak nyaman (jw. bengah). Hal ini seperti yang terjadi pada tubuh manusia, dimana seseorang yang biasa makan nasi dengan porsi besar, diberi porsi  makan sepotong roti dengan kandungan nutrisi sudah cukup bagi kebutuhan tubuh manusia, karena makanan yang masuk dalam lambung dengan volume rendah, maka perut kita tetap merasa lapar.

5.        Ketersediaan Pakan
Ketersediaan pakan berhubungan dengan kebersinambungan dan kesetabilan ransum yang diberikan pada ternak, pakan yang baik adalah pakan yang tersedia sepanjang tahun.  Ternak terkadang bisa stress (tidak mau makan) bila berganti ransum pakan.

6.        Kebiasaan Pakan yang diberikan
Kebiasaan pakan yang diberikan terkait dengan penyesuain ternak pada pakan yang diberikan. Ternak akan senang pada pakan yang sering diberikan. Apabila pakan yang tersedia tidak disenangi oleh ternak, maka ternak perlu di latih atau dibiasakan untuk makan dari pakan yang tersedia.

7.        Harga Pakan
Harga pakan terkait dengan besar kecilnya biaya yang dibutuhkan, semakin rendah biaya kebutuhan pakan semakin besar keuntungan pada usaha budidaya ternak. Harapannya adalah bagaimana bisa menyusun ransum pakan dengan harga pakan yang rendah dengan mutu pakan yang tinggi.

Tujuh indikator tersebut sangat diperlukan dalam menyusun ransum pakan yang diberikan pada ternak, agar ransum yang tersusun menjadikan ternak tumbuh optimal dan bisa memberikan keuntungan yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar