Published with Blogger-droid v2.0.9
Lembah Jabelekat Farm merupakan kawasan pengembangan usaha pertanian terpadu di areal lembah Bukit Jabalekat Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur
Minggu, 25 November 2012
Jumat, 28 September 2012
Lamtoro PG Oasis Hijauan Makanan Ternak
LAMTORO PG
OASIS HIJAUAN MAKANAN TERNAK
Lembah Jabalekat Farm. Dipenghujung bulan September 2012 cuaca pada puncak musim kemarau. Pada musim kemarau berkepanjangan sekarang ini, menjadi masa – masa tersulit bagi peternak kambing khususnya. Dimana Kelor wono / glirecidae, kaliandra, rumput liar maupun rumput gajah yang pada musim penghujan sebagai sumber hijauan makanan ternak dalam kondisi sekarat bahkan banyak yang mati.
Lamtoro PG hadir bagai oasise bagi hijauan makanan ternak. Lamtoro PG merupakan salah satu jenis legume pohon yang memiliki beberapa manfaat lainnya seperti tanaman pagar, sekaligus pelindung, pencegah erosi pada daerah perbukitan. Sangat tahan terhadap kekeringan, sehingga dapat menjadi sumber pakan di musim kemarau dengan produksi tetap tinggi.
Keunggulan Lamtoro PG:
1. Kemampuan produksi hijauan yang tinggi dan stabil karena perakarannya yang dalam,
2. Tahan terhadap serangan kutu loncat.
3. Tahan terhadap pemangkasan sedang sampai berat
4. Produksi biji rendah sehingga potensi menjadi gulma relatif kecil.
5. Mempunyai kandungan protein kasar 31%
6. Tingkat kecernaan invitro 61%
7. Kandungan tannin yang dapat diekstrak 4.1%.
Selasa, 25 September 2012
Membikin Tahu
MEMBIKIN SENDIRI
TAHU SEHAT DAN RAMAH
LINGKUNGAN
Masyarakat
Indonesia sudah tidak asing lagi dengan makanan Tahu yang diciptakan di
Tiongkok Utara sekitar 164 SM oleh Pangeran Liu An, dimana pada awalnya
merupakan makan raja – raja cina. Tahu atau tofu adalah bahan makanan yang
dibuat dari kacang
kedelai yang kaya protein , lemak nabati dan kalsium dan mudah
menyerap rasa dari berbagai bumbu masakan.
Beraneka ragam
jenis tahu yang ada di Indonesia
umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu Sumedang dan tahu Kediri. Aneka makanan
dari tahu antara lain tahu bacem, tahu bakso, tahu isi (tahu bunting), tahu
campur, perkedel tahu, kerupuk tahu, dan lain-lain.
Produksi
tahu memiliki beberapa kendala antara
lain :
a.
Harga kebutuhan pokok kedelai di
pasaran akhir – akhir ini membumbung tinggi mengakibatkan pemenuhan protein
nabati dari kedelai sulit terjangkau.
b.
Tahu merupakan makanan pokok dalam
pemenuhan kebutuhan gizi protein nabati di masyarakat
c.
Tahu yang beredar saat ini banyak
dicurangi dengan pemberian zat kimia berbahaya bagi kesehatan dengan cara
diberi zat pengawet borax (jw: Uyah Bleng) yang berbahaya bagi kesehatan
d.
Pengolahan tahu pada umumnya
menyisakan limbah air tahu yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Tahu Sehat dan
Ramah Lingkungan sangat tergantung pada pemilihan bahan pembuat tahu dengan
cara Biji kedelai yang digunakan berkualitas baik dan Koagulan yang digunakan
dipilih yang tidak memiliki efek membahayakan kesehatan dan lingkungan
Beberapa golongan bahan penggumpal (koagulan) protein
kedelai
Golongan
|
Contoh yang umum dipakai
|
Garam klorida (nigari)
|
MgCl2.6H2O, air laut, CaCl2, CaCl2.2H2O
|
Garam sulfat
|
CaSO4. 2H2O, MgSO4.7H2O
|
Lakton (GDL)
|
C6H10O6 (glukono-δ-lakton)
|
Asam
|
Asam laktat, asam asetat, sari buah jeruk
|
Dari
bebetapa hasil penelitian bahwa :
Ø Pembuatan tahu dengan menggunakan
koagulan nigari atau GDL, tidak menghasilkan limbah karena air sisa tahu bisa
diolah menjadi minuman Tauwa dengan cara menambahkan gula dan jahe kedalam air
sisa tahu.
Ø Pembuatan tahu dengan menggunakan
koagulan garam sulfat, air sisa tahu mengandung kalsium yang membahayakan
ginjal dan sulfat yang mengakibatkan iritasi saluran pernafasan.
Ø Pembuatan tahu dengan menggunakan
koagulan asam, air sisa tahu mengandung zat asam yang mengakibatkan iritasi
lambung.
Ø Ampas kedelai bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau olahan
lainnya seperti tempe
bongkrek dan brekedel.
Nilai
gizi Tahu/Tofu per 100 g (3.5 oz)
a. Energi 318 kJ (76 kcal)
b. Karbohidrat 1,9 g
c. Lemak 4,8 gjenuh 0,7 g
d. Protein 8.1 g
e. Kalsium 350 mg (35%)
f.
Besi 5.4 mg (43%)
g. Magnesium 30 mg (8%)
h. Sodium 7 mg (0%)
Sumber: USDA Nutrient database
Proses
Pembuatan Tahu
Alat
:
a. Kompor
b. Blender
c. Panci
d. Kain Blancu Putih (Saringan tahu)
e. Irus
f.
Nampan Cetakan tahu
Bahan
:
a. 250 gr Kedelai
b. 10 ml Nigari
c. 4 lt Air bersih
Cara
Pembuatan :
a. Kedelai sebanyak 250 gram
direndam dahulu selama 1(satu) malam / ±
12 Jam,
b. Kedelai dicuci kemudian diblender
dengan 2 liter air,
c. Disaring kemudian diblender lagi
dengan 2 liter air biar menghasilkan bubur kedelai yang optimal,
d. Bubur kedelai dipanaskan sampai
mendidih,
e. Disaring dengan Kain Blancu (yg
biasa digunakan dlm pembuatan tahu) untuk memisahkan susu kedelai dengan ampas
tahu (ampas tahu diolah lebih lanjut jadi brekedel atau pakan ternak),
f.
Susu Kedelai dimasak lagi sampai temperature 75°C sampai 80°C,
g. Tuangkan perlahan 10 ml NIGARI yg
sudah diencerkan dg 100 ml air,
h. Diaduk perlahan-lahan, setelah
terjadi gumpalan diamkan sampai agak dingin sampai suhu ±50°C,
i.
Disaring lagi dengan Kain Blancu,
j.
Filtrat / Gumpalan tahu langsung dicetak dan dipres (disesuaikan dengan
kekerasan tahu yang diinginkan),
k. Masukkan ke dalam wadah yg telah
disediakan,
l.
Diamkan beberapa saat di dalam Kulkas (pendingin),
m. Tahu NIGARI siap dikonsumsi atau
diolah lebih lanjut dan
n. Air yang terpisah diolah lebih
lamjut menjadi minuman Tauwa (sari kedelai) dengan cara menambahkan gula dan
jahe
==SELAMAT
MENCOBA==
Senin, 24 September 2012
Jambu Air Madu Merah Panjang
Kambing Sumbawa
Profil Kambing Sumbawa
Kambing
Sumbawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing
Kacang. Kambing ini memliki ciri separuh mirip kambing Etawa dan separuh lagi
mirip kambing Kacang. sifat fisik lebih dominan kambing kacang dan postur tubuh
lebih dominan kambing ettawa. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5
liter per hari. Kambing
Sumbawa memiliki nama lain Jawa Randu, Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan. Baik jantan atupun betina merupakan tipe
pedaging.
Karakteristik
Kambing Sumbawa :
1.
Memiliki panjang dan tinggi tubuh sama dengan kambing
ettawa, dengan lebar / ketebalan dada lebih tebal dari kambing ettawa.
2.
Kepala yang mirip
dengan kepala kambing kacang agak lebih melengkung,
3.
Badannya besar, tinggi gumba yang jantan 90 sentimeter
hingga 127 centimeter dan yang betina mencapai 92 centimeter. Bobot yang jantan
bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina mencapai 63 kilogram.
4.
Baik jantan maupun betina bertanduk.
5.
Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.
6.
Memiliki bulu pendek
pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan dagu, pada kambing jantan juga tumbuh
bulu panjang sepanjang garis leher, pundak dan punggung sampai ekor dan pantat,
tetapi lebih pendek disbanding bulu kambing ettawa.
7.
Kambing betina
memiliki susu / kapuran (mirip kambing perah Saanen/ Kacang) dengan ambing yang besar dan puting mirip kecil, hal berbeda
dengan kambing Peranakan Ettawa dengan ambing kecil dan puting besar dan
panjang.
Kambing
Sumbawa merupakan jenis kambing lokal yang telah beradaptasi baik dengan
lingkungan setempat dan secara turun-temurun dipelihara dan diusahakan oleh
para peternak. Keberadaan jenis kambing lokal tersebut menjadi primadona dan
tersebar hampir di semua wilayah Kecamatan Kesamben yang mempunyai potensi
pakan memadai dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mendukung sehingga
budidaya kambing lokal tersebut dapat berkembang.
Langganan:
Postingan (Atom)