MEMBIKIN SENDIRI
TAHU SEHAT DAN RAMAH
LINGKUNGAN
Masyarakat
Indonesia sudah tidak asing lagi dengan makanan Tahu yang diciptakan di
Tiongkok Utara sekitar 164 SM oleh Pangeran Liu An, dimana pada awalnya
merupakan makan raja – raja cina. Tahu atau tofu adalah bahan makanan yang
dibuat dari kacang
kedelai yang kaya protein , lemak nabati dan kalsium dan mudah
menyerap rasa dari berbagai bumbu masakan.
Beraneka ragam
jenis tahu yang ada di Indonesia
umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu Sumedang dan tahu Kediri. Aneka makanan
dari tahu antara lain tahu bacem, tahu bakso, tahu isi (tahu bunting), tahu
campur, perkedel tahu, kerupuk tahu, dan lain-lain.
Produksi
tahu memiliki beberapa kendala antara
lain :
a.
Harga kebutuhan pokok kedelai di
pasaran akhir – akhir ini membumbung tinggi mengakibatkan pemenuhan protein
nabati dari kedelai sulit terjangkau.
b.
Tahu merupakan makanan pokok dalam
pemenuhan kebutuhan gizi protein nabati di masyarakat
c.
Tahu yang beredar saat ini banyak
dicurangi dengan pemberian zat kimia berbahaya bagi kesehatan dengan cara
diberi zat pengawet borax (jw: Uyah Bleng) yang berbahaya bagi kesehatan
d.
Pengolahan tahu pada umumnya
menyisakan limbah air tahu yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Tahu Sehat dan
Ramah Lingkungan sangat tergantung pada pemilihan bahan pembuat tahu dengan
cara Biji kedelai yang digunakan berkualitas baik dan Koagulan yang digunakan
dipilih yang tidak memiliki efek membahayakan kesehatan dan lingkungan
Beberapa golongan bahan penggumpal (koagulan) protein
kedelai
Golongan
|
Contoh yang umum dipakai
|
Garam klorida (nigari)
|
MgCl2.6H2O, air laut, CaCl2, CaCl2.2H2O
|
Garam sulfat
|
CaSO4. 2H2O, MgSO4.7H2O
|
Lakton (GDL)
|
C6H10O6 (glukono-δ-lakton)
|
Asam
|
Asam laktat, asam asetat, sari buah jeruk
|
Dari
bebetapa hasil penelitian bahwa :
Ø Pembuatan tahu dengan menggunakan
koagulan nigari atau GDL, tidak menghasilkan limbah karena air sisa tahu bisa
diolah menjadi minuman Tauwa dengan cara menambahkan gula dan jahe kedalam air
sisa tahu.
Ø Pembuatan tahu dengan menggunakan
koagulan garam sulfat, air sisa tahu mengandung kalsium yang membahayakan
ginjal dan sulfat yang mengakibatkan iritasi saluran pernafasan.
Ø Pembuatan tahu dengan menggunakan
koagulan asam, air sisa tahu mengandung zat asam yang mengakibatkan iritasi
lambung.
Ø Ampas kedelai bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau olahan
lainnya seperti tempe
bongkrek dan brekedel.
Nilai
gizi Tahu/Tofu per 100 g (3.5 oz)
a. Energi 318 kJ (76 kcal)
b. Karbohidrat 1,9 g
c. Lemak 4,8 gjenuh 0,7 g
d. Protein 8.1 g
e. Kalsium 350 mg (35%)
f.
Besi 5.4 mg (43%)
g. Magnesium 30 mg (8%)
h. Sodium 7 mg (0%)
Sumber: USDA Nutrient database
Proses
Pembuatan Tahu
Alat
:
a. Kompor
b. Blender
c. Panci
d. Kain Blancu Putih (Saringan tahu)
e. Irus
f.
Nampan Cetakan tahu
Bahan
:
a. 250 gr Kedelai
b. 10 ml Nigari
c. 4 lt Air bersih
Cara
Pembuatan :
a. Kedelai sebanyak 250 gram
direndam dahulu selama 1(satu) malam / ±
12 Jam,
b. Kedelai dicuci kemudian diblender
dengan 2 liter air,
c. Disaring kemudian diblender lagi
dengan 2 liter air biar menghasilkan bubur kedelai yang optimal,
d. Bubur kedelai dipanaskan sampai
mendidih,
e. Disaring dengan Kain Blancu (yg
biasa digunakan dlm pembuatan tahu) untuk memisahkan susu kedelai dengan ampas
tahu (ampas tahu diolah lebih lanjut jadi brekedel atau pakan ternak),
f.
Susu Kedelai dimasak lagi sampai temperature 75°C sampai 80°C,
g. Tuangkan perlahan 10 ml NIGARI yg
sudah diencerkan dg 100 ml air,
h. Diaduk perlahan-lahan, setelah
terjadi gumpalan diamkan sampai agak dingin sampai suhu ±50°C,
i.
Disaring lagi dengan Kain Blancu,
j.
Filtrat / Gumpalan tahu langsung dicetak dan dipres (disesuaikan dengan
kekerasan tahu yang diinginkan),
k. Masukkan ke dalam wadah yg telah
disediakan,
l.
Diamkan beberapa saat di dalam Kulkas (pendingin),
m. Tahu NIGARI siap dikonsumsi atau
diolah lebih lanjut dan
n. Air yang terpisah diolah lebih
lamjut menjadi minuman Tauwa (sari kedelai) dengan cara menambahkan gula dan
jahe
==SELAMAT
MENCOBA==
Tidak ada komentar:
Posting Komentar